Penyebab Kornea Mata Rusak dan Metode Transplantasi Kornea yang Ada di Indonesia

waktu baca 2 menit
Senin, 26 Agu 2024 12:58 0 163 Patricia Pawestri

KESEHATAN | TD – Transplantasi kornea atau pencangkokan kornea untuk mengganti kornea mata yang rusak dengan donor yang sehat merupakan salah satu prosedur medis yang sebenarnya sudah banyak dilakukan.

Transplantasi kornea dilakukan pada kornea mata yang telah rusak dikarenakan berbagai gangguan. Beberapa gangguan kornea misalnya:

1.Infeksi

Infeksi kornea mata dapat disebabkan oleh jamur, virus, atau bakteri. Serangan infeksi menyebabkan kornea mengalami peradangan hingga rusak.

2. Trauma atau cedera

Kerusakan pada kornea juga dapat terjadi karena luka akibat benda tajam, terkena bahan kimia, maupun benturan yang keras pada mata.

3. Terkena penyakit mata

Beberapa penyakit mata yang dapat merusak kornea yaitu glaukoma, diabetes, dan keratoconus.

4. Karena menua

Penuaan, seiring usia penderita, dapat mengakibatkan kornea mata menebal dan tidak dapat bereaksi dengan elastisitas awal, sehingga penglihatan menjadi sangat terbatas.

Transplantasi Kornea yang Dapat Mengembalikan Kondisi Normal Mata

Berikut ini beberapa metode transplantasi kornea yang dapat dilakukan:

1. Penetrating Keratoplasti atau PKP

Metode PKP dilakukan dengan mengambil bagian kornea yang rusak dan menggantikannya dengan kornea donor dengan cara menjahitnya di sekeliling jaringan.

2. Descemet’s Membrane Endothelial Keratoplasty atau DMEK

DMEK merupakan metode transplantasi yang menggunakan lapisan jaringan kornea donor berukuran lebih tipis.

3. Descemet’s Striping Automated Endothelial Keratoplasty atau DSAEK

Metode DSAEK berguna untuk mengganti kornea bagian belakang (endotel). Metode ini juga digunakan bila kondisi pada bilik mata depan yang berisiko.

4. Deep Anterior Lamellar Keratoplasty atau DALK

DALK merupakan metode pembedahan kornea mata dengan mempertahankan lapisan kornea asli dan hanya menambahkan lapisan kornea donor hingga mencapai ketebalan yang sesuai.

DALK, atau yang disebut juga ALK, merupakan tindak operasi untuk mengatasi jaringan parut akibat infeksi dan kekeruhan akibat trauma atau kelainan bawaan. Metode ini juga merupakan tindakan yang lebih awal untuk mencegah diberlakukannya pembedahan yang lebih dalam/kompleks. (Pat)

 

LAINNYA