Jejak Sejarah Bendungan Pintu Air Sepuluh Di Kota Tangerang

waktu baca 2 menit
Jumat, 16 Agu 2024 09:51 0 743 Patricia Pawestri

WISATA | TD – Bendungan Pasar Baru atau yang kerap dikenal dengan Bendungan Pintu Air Sepuluh memiliki peran penting dalam menyediakan air bagi warga sejak zaman pemerintahan Belanda di bumi Nusantara.

Bangunan yang besar dan megah ini juga berfungsi mengatur aliran sungai Cisadane yang berperan sebagai sungai utama di wilayah tersebut. Bendungan ini terletak di wilayah Kota Tangerang, Banten.

Bendungan Pintu Air Sepuluh dibangun pada tahun 1927 oleh pemerintah Belanda dan pengerjaannya dilaksanakan oleh perusahaan besar Belanda, yaitu NV. Technische Handels Maatschappij (THM).

Awal mula alasan dibangunnya bendungan ini yaitu wilayah Tangerang sangat membutuhkan pasokan air untuk kebutuhan irigasi dan untuk kebutuhan warga sekitar. Menurut salah satu sumber, pemerintah Belanda kemudian bermaksud mendirikan bendungan sebagai bagian dari politik balas budi yang saat itu gencar disuarakan oleh para pemuda Belanda yang merasa negaranya berhutang budi kepada pribumi.

Pada awal pembangunannya, bendungan tersebut bernama Bendungan Sangepo. Pada tahun 1930, nama tersebut berganti menjadi Bendungan Pintu Air Sepuluh.

Bendungan ini memiliki kapasitas air sebesar 9,2 juta meter perkubik dan memiliki 10 pintu air dengan berat masing-masing 25 ton. Tinggi bendungan ini mencapai 110 meter dan memiliki panjang 125 meter.

Setelah Indonesia dinyatakan merdeka, bendungan ini diambil alih pemerintah dan dikelola oleh Perum Jasa Tirta 2. Namun, kini pengelolaan bendungan ini menjadi kewenangan balai besar wilayah sungai Ciliwung dan Cisadane (BBWSCC).

Sampai saat ini, Bendungan Pintu Air Sepuluh masih berfungsi sebagai sumber air utama bagi warga Tangerang dan sekitarnya. Sekaligus menjadi destinasi wisata populer di wilayah Kota Tangerang yang merupakan salah satu andalan Pemprov Banten untuk menambah pendapatan asli daerah. Dapat dikatakan, sekarang bendungan ini menjadi salah satu ikon bagi wilayah Kota Tangerang.

(Penulis: Nazwa/Editor: Patricia)

LAINNYA