Jukstaposisi, Teknik Penyejajaran yang Kontras dan Menegangkan dalam Karya Sastra

waktu baca 2 menit
Rabu, 7 Agu 2024 11:25 0 270 Patricia Pawestri

SASTRA | TD – Ketika mendapati istilah jukstaposisi dalam teori teknik menulis karya sastra, seorang pembelajar sastra mungkin membayangkan teknik yang sukar atau rumit untuk dilakukan.

Teknik jukstaposisi sebenarnya telah lama digunakan. Tidak hanya dalam era puisi modern, teknik ini juga telah digunakan sejak era peralihan dari klasik ke romantik pada akhir abad ke-18.

Dalam jusktaposisi, dua atau lebih ide yang kontras dipasangkan atau disejajarkan. Misalnya miskin dan kaya, benci dan cinta, cahaya dan kegelapan.

Selain ide, penyejajaran tersebut juga dapat dilakukan pada unsur karakter, objek, dan lainnya. Dalam pengembangan ide dan unsur-unsur tersebut penggunaan berbagai perbedaan atau kesamaan. Hal inilah yang akan mempertajam interaksi antar elemen dan menghasilkan makna baru.

Terdapat setidaknya 4 jenis teknik juktaposisi yang dapat digunakan untuk menyusun karya sastra:

1. Jukstaposisi Ide

Perhatikan dua ide yang berbeda berikut ini:

“Kehidupan adalah mimpi, mimpi adalah kehidupan”

Dua ide yang berbeda tersebut, dalam pembacaannya, menciptakan ketegangan atau ironi.

2. Jukstaposisi Karakter

Shakespeare membangun dua karakter yang sangat berbeda ketika menokohkan Romeo dan Mercutio dalam kisah drama “Romeo and Juliet“. Perbedaan karakter antara Mercutio yang humoris dan Romeo yang romantis dan serius ini ikut membangun suasana yang kuat dalam kisah legendaris tersebut. Dan, ketika Mercutio mati karena humornya, secara tak terduga laju cerita pun berubah menjadi menegangkan hingga berakhir tragis.

3. Jukstaposisi Objek

Harper Lee menggunakan dua objek yang berbeda, yaitu burung mockingbird dan manusia jahat. Mockingbird adalah burung yang tidak berbahaya, dan Harper Lee menggunakannya sebagai simbol manusia tak berdaya yang menjadi korban ketidakadilan dari perbuatan manusia jahat dalam novel “To Kill a Mockingbird“.

4. Jukstaposisi Latar Belakang atau Setting

Robert Louis Stevenson membangun dua latar belakang yang kontras dalam novella bergenre horor “Dr. Jekyll and Mr. Hyde“, yaitu rumah yang megah dan jalanan yang gelap dan kotor.

Demikianlah 4 teknik jukstaposisi yang dapat dipraktikkan untuk menyusun karya sastra yang menarik. (Pat)

LAINNYA