KESEHATAN | TD – Calendula, atau bernama latin Calendula officinalis, dan yang dikenal sebagai bunga marigold (Indonesia), atau gumitir (Bali) telah lama dikenal sebagai salah satu bahan alami dengan banyak manfaat.
Calendula, sejak lama telah menjadi bagian dari pengobatan tradisional untuk mengatasi rasa nyeri, memberikan rasa tenang dan sejuk (calming), dan membantu pemulihan jaringan kulit yang terluka. Itulah sebabnya, bunga berwarna kuning keemasan ini juga sering dipakai dalam ritual perawatan kecantikan kulit. Tidak hanya itu, kecantikan dan mistifikasi bunga calendula menyebabkannya sering digunakan dalam ritual magis pada zaman kerajaan di Romawi dan Yunani.
Dalam dunia medis modern, calendula sering menjadi salah satu bahan efektif dalam berbagai pengobatan luka seperti berikut:
1. Luka kaki pada penderita diabetes.
2. Luka pada lubang anus (fisura ani).
3. Luka pada bibir yang mengering dan mengelupas.
4. Radang gusi
5. Ruam popok
6. Infeksi telinga tengah (otitis media)
7. Radang pada kulit akibat pengobatan menggunakan radiasi, misalnya pada penderita kanker yang mengalami dermatitis setelah menjalani kemoterapi.
8. Meringankan gejala penipisan vagina (atrofi vagina), yang meliputi rasa panas, kering, dan gatal, serta rasa sakit ketika berhubungan intim.
9. Meringankan demam.
10. Membantu meredakan mimisan.
11. Meringankan sakit tenggorokan.
12. Meredakan varises.
13. Membantu pengobatan wasir.
14. Membantu memperbaiki jaringan organ yang terkena kanker.
15.Membantu mengatas kondisi saraf otot kaku (spasme otot).
Penggunaan calendula secara efektif untuk pengobatan dan perawatan kulit biasanya berbentuk salep, krim, minyak, losion, dan juga suplemen.
Kandungan penting calendula adalah asam oleanolat glikosida, calendulin, triterpenoid, tokoferol,karotenoid, dan senyawa minyak esensial. Calendulin, yaitu getah lendir calendula yang sering disebut sebagai bassorin merupakan kumpulan asam lemak calendic dan sterol.
Meskipun terdapat banyak kebaikan dalam bunga calendula, tetapi harus diperhatikan efek samping yang mungkin terjadi jika menggunakan calendula yang dipadukan dengan pengobatan medis. Misalnya:
1. Mengantuk.
Penggunaan calendula yang mempunyai efek menenangkan hingga mengantuk justru harus diwaspadai. Hentikan kegiatan yang produktif bila sedang dalam pengobatan yang memadukannya dengan calendula.
Atau konsultasikan dengan tenaga medis, terutama bila ternyata penggunaan calendula dapat mengganggu kelancaran operasi yang akan dijalani.
2. Reaksi sensitif atau alergi.
Untuk yang sensitif terhadap tanaman bebungaan, misalnya berbagai bunga dari jenis aster, krisan, marigold, dan compos (kenikir).
3. Dapat mengakibatkan keguguran.
Dalam penggunaan secara oral, misalnya suplemen yang diminum, kandungan calendula dapat meningkatkan risiko keguguran janin. Penggunaan calendula juga tidak dianjurkan untuk ibu menyusui.
Demikian manfaat dari bunga calendula dan juga risiko yang harus diperhatikan dalam penggunaannya. Jangan lupa untuk berkonsultasi pada tenaga medis bila hendak memadukan penggunaan calendula dengan obat-obatan supaya tidak berefek negatif pada tubuh. (Pat)