EKONOMI – TD | Pertemuan pada hari pertama Annual Meeting World Economic Forum 2024 yang diadakan selama 15 hingga 19 Januari 2024 di Davos, Swiss, menghadirkan pemimpin terkemuka politik internasional dari Komisi Eropa, yakni Presiden Ursula von der Leyen.
Dalam pertemuan tersebut Ursula von der Leyen menekankan bahwa sangat penting untuk mendorong kolaborasi global dalam tahap yang lebih maju lebih dari masa sebelumnya.
Leyen menegaskan bahwa konflik maupun polarisasi yang terbentuk akibatnya sudah harus ditinggalkan. Ia juga menyayangkan bahwa persaingan antar negara terjadi lebih ketat dalam beberapa tahun terakhir.
Ia berharap, melalui pertemuan-pertemuan yang terjadi dalam Annual Meeting WEF 2024 ini, setiap negara yang terlibat dapat memberikan respon cepat dan terstruktural untuk mengatasi tantangan global tersebut.
Dalam situs resmi WEF, tertulis Ursula juga menyinggung perang Rusia-Ukraina yang membawa dampak tidak sedikit bagi perekonomian di berbagai negara lainnya. Mengenai hal ini, Leyen mengatakan bahwa ketergantungan yang berlebihan pada satu perusahaan, satu negara, satu perdagangan, mempunyai risiko tersendiri.
Di samping itu, Leyen juga mengingatkan bahwa kecerdasan buatan (AI) berpotensi menjadi risiko utama pada sepuluh tahun ke depan.
Karena itu ia meminta agar nilai-nilai yang berharga dari sesuatu yang bersifat offline pun harus dilindungi secara online.
AI atau kecerdasan buatan harus digunakan secara bertanggung jawab dan bertujuan untuk kemajuan dalam bisnia. AI dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan manusia dan produktivitasnya, serta untuk melayani masyarakat.
Presiden Komisi Eropa tersebut juga mengingatkan untuk menggunakan konsep pengurangan risiko, dan bukan pemutusan hubungan, dalam menjalin relasi bisnis.
Pengurangan risiko bisnis tersebut antara lain ditempuh dengan mendiversifikasi rantai pasokan dan mengadalan perjanjian perdagangan dengan banyak mitra. (Pat)