3 Novel untuk Perempuan dari Para Penulis Perempuan yang Dapat Membangkitkan Semangat

waktu baca 3 menit
Kamis, 19 Okt 2023 10:36 0 82 Patricia Pawestri

TANGERANG | TD – Bagi sebagian orang, membaca buku menjadi salah satu cara untuk me-recharge semangat. Caranya adalah memilih buku yang tepat, yang berguna dan dapat membangun kembali mood yang runtuh karena kelelahan.

Untuk para perempuan, yang akhir-akhir ini berkembang pemikirannya karena telah mengetahui bahwa permasalahan perempuan yang sering diabaikan tetapi penting untuk diselesaikan, membaca buku dari sesama penulis perempuan seringkali memberikan pengalaman berharga. Kesan berharga inilah yang dapat memacu untuk lebih semangat, sekaligus lebih peduli pada masalah melelahkan yang sedang dihadapi.

Buku-buku yang membangun semangat para perempuan tersebut, bisa saja berbentuk novel. Berikut ini adalah beberapa penulis perempuan yang bukunya menonjolkan peran dan semangat perempuan.

1. Isabelle Alende

Salah satu novel karya Isabelle Alende adalah The House of the Spirits. Dalam buku tersebut, Alende menceritakan kisah hidup keluarga tiga generasi yang sangat didominasi peran perempuan dengan karakter unik.

Tokoh utamanya adalah Clara del Valle, yang suka mencatat peristiwa-peristiwa hidupnya di dalam jurnal. Clara memutuskan untuk tidak berbicara selama bertahun-tahun karena kesedihannya ditinggal mati oleh kakak tercintanya, Rosa del Valle. Namun, kemudian Clara memutuskan menikah dengan tunangan kakaknya, Esteban, untuk menggantikannya.

Keluarga Clara dan Esteban sebenarnya bukanlah keluarga yang harmonis. Bahkan, putri mereka berani memberontak terhadap sang ayah yang otoriter dan kawin lari.

Novel ini juga menggambarkan tentang politik, keserakahan, dan penindasan terhadap perempuan, serta pemikiran anak-anak muda di tengah pergerakan zaman.

Sisi menarik novel ini juga tampak dari beberapa kisah yang terkesan surealisme, contohnya ketika Clara menerapkan kemampuan sihirnya untuk melindungi keluarganya.

2. Chimammanda Ngozi Adichie

Adichie adalah penulis perempuan paling terkenal dari Afrika. Adichie banyak berbicara tentang hak-hak perempuan, termasuk dalam novelnya, Americanah.

Dalam novel ini, Adichie mengisahkan perjuangan hidup sepasang remaja asal Afrika di Amerika bernama Ifemelu dan Obinze. Meskipun keduanya saling jatuh cinta, tetapi takdir berkata lain.

Ifemelu dan Obinze awalnya sama-sama berjuang agar dapat tinggal, bekerja, dan menempuh pendidikan di Amerika.

Ifemelu sempat mengalami pelecehan seksual saat menjadi asisten pelatih tenis. Namun nasib baik datang bersamaan dengan tawaran menjadi pengasuh anak. Akhirnya ia berkencan dengan Curt, pria kulit putih kaya raya yang bersedia membantunya menemukan pekerjaan yang mendukungnya untuk memperoleh green card.

Sebaliknya, Obinze kurang beruntung. Meskipun ia dapat tinggal di tengah kawan-kawannya, ia tak kunjung mendapatkan kerja. Saat visanya habis, Obinze harus membayar untuk memiliki identitas samaran dan mendapatkan pekerjaan kasar dengan upah rendah.

Namun, Obinze dan Ifemelu memiliki satu kesamaan. Keduanya tetap mempertahankan warisan spiritual mereka, meskipun kemudahan dan kesukaran silih berganti datang.

3. Arundhati Roy

Penulis perempuan yang juga aktivis asal India ini kerap mengunggah permasalahan perempuan dalam karyanya. Salah satu novelnya yang terkenal adalah The God of Small Things.

Novel tersebut bercerita tentang saudara kembar, Estha dan Rahel, di dalam keluarganya yang kaya di Suriah.

Novel ini unik karena penceritaannya yang menggunakan tenik fragmentasi. Beberapa segmen dalam kisahnya juga menggunakan alur bolak-balik yang melompat antara peristiwa yang terjadi berselisih tahun.

Demikianlah 3 novel yang ditulis untuk perempuan yang dapat menjadi pilihan untuk mengisi kembali semangat.

LAINNYA