TANGERANG | TD – Memahami kondisi kulit bayi baru lahir dan mengetahui cara merawatnya dengan benar adalah satu keharusan yang dilakukan oleh orang tua bayi.
Beberapa kondisi kulit bayi yang seringkali jauh dari perkiraan, seperti adanya milia, bercak Mongol, ruam kemerahan, dan warna kulit yang merah tua sebenarnya merupakan kondisi yang biasa terjadi.
Kondisi unik bayi baru lahir tersebut biasanya akan pulih atau menghilang seiring waktu. Tidak diperlukan perawatan khusus untuk keadaan demikian.
Namun, bagaimana metode merawat kulit bayi baru lahir yang benar akan membantu kondisi pemulihan dipercepat dan menghindarkan hal-hal tak diinginkan.
Berikut ini cara merawat kulit bayi baru lahir dan hal-hal yang harus diperhatikan.
1. Tidak memandikan bayi baru lahir terlalu sering.
Bayi baru lahir cukup dimandikan 2 hingga 3 kali seminggu. Caranya dengan menggunakan sabun dan shampoo khusus bayi yang mempunyai formula ringan dan lembut. Gunakan air mandi yang hangat selama 5 hingga 10 menit.
Perlu diperhatikan bahwa memandikan bayi terlalu sering akan membuat kulitnya menjadi kering karena kehilangan minyak alami yang dapat melindunginya. Pastikan juga sabun dan shampoo yang digunakan tidak mengandung pewangi, zat antibakteri, dan bahan-bahan kimia yang berbahaya.
2. Membersihkan kulit bayi dengan waslap.
Waslap yang lembut dan halus membantu membersihkan kulit bayi dari kotoran dan sisa-sisa kulit mati yang menumpuk dengan aman. Waslap digunakan dengan cara membasahinya dengan air hangat dan kemudian menyeka kulit bayi. Waslap juga bisa dipakai untuk meratakan penggunaan sabun ke seluruh bagian kulit tubuh bayi.
Setelah meratakan sabun, bersihkan kembali tubuh bayi dengan mencuci washlap secara ringan di air dan kembali menggunakannya dengan air hangat untuk menyeka sabun di seluruh tubuh bayi.
3. Mengoleskan losion bayi pada kulitnya sehabis mandi.
Setelah mengeringkan badan bayi sehabis mandi, ibu bisa memberikan losion bayi yang bebas pewangi. Losion ini akan melembabkan dan membuat kulit yang bersisik menjadi lebih halus dan lembut.
4. Menghindari penggunaan bedak pada bayi baru lahir.
Penggunaan bedak bayi seringkali mendapat larangan dari dokter. Bedak bayi mempunyai partikel yang sangat kecil dan dikhawatirkan dapat masuk ke dalam paru-paru sehingga menyebabkan iritasi paru.
5. Melindungi bayi dari paparan sinar matahari.
Saat beraktivitas di luar rumah dengan si kecil, usahakan untuk selalu memberikan perlindungan bagi kulitnya yang masih sensitif dengan topi, payung, dan pakaian yang dapat menutup seluruh bagian tubuhnya.
Perlu diingat bahwa kulit bayi masih sangat tipis dan belum memiliki melanin yang cukup untuk melindungi dari tajamnya radiasi UV.
6. Memperhatikan kondisi khusus kulit bayi baru lahir.
Beberapa kondisi khusus kulit bayi baru lahir misalnya milia, bercak biru, ruam kemerahan, biang keringat, pengelupasan vernix. Kondisi-kondisi tersebut biasa terjadi dan tidak berbahaya.
Namun, bila adanya kondisi tersebut disertai demam, lemas, tidak mau menyusu, atau sulit bernapas, ibu harus segera membawa bayi untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter.
7. Memakaikan baju yang tidak terlalu ketat atau rapat.
Pilihlah baju berbahan lembut, ringan, dan tidak ketat agar kulit bayi mendapat aliran udara yang baik. Pemakaian baju yang tepat juga akan membantu mengatasi munculnya biang keringat.
8. Mengganti popok sesegera mungkin yang diperlukan.
Mengganti popok yang basah atau kotor harus dilakukan sesegera mungkin untuk menghindari ruam popok. Namun, jika ruam sudah muncul, dapat diatasi segera dengan menggunakan krim popok yang mengandung zinc oxide dan lanolin.
9. Memperhatikan kondisi kulit bayi yang berbakat eksim.
Eksim dapat muncul sesuai bakat kulit bayi. Eksim muncul dalam bentuk bintik-bintik merah yang disertai gatal dan nyeri. Pemicunya dapat berupa alergi, infeksi, dan juga faktor lingkungan.
Mengatasi eksim pada bayi baru lahir dapat dilakukan dengan menggunakan pelembab, kortikosteroid topikal, dan antihistamin. Penggunaan dua obat terakhir tentu harus dengan pengawasan dokter.
10. Menghindari penggunaan minyak bayi atau losion di area jerawat bayi.
Bayi baru lahir yang memiliki jerawat neonatorum sebaiknya tidak diberikan losion atau perawatan kulit yang mengandung minyak pada area jerawat. Jerawat ini akan hilang dengan sendirinya asal ibu dapat menjaga kebersihan bayi dengan baik.
Namun, bila ada gejala kemerahan, bengkak, dan nyeri, ibu sebaiknya membawa bayi segera untuk mendapat pemeriksaan dari dokter.
Demikian 10 cara merawat kulit bayi baru lahir agar kulit bayi selalu sehat dan segera berada dalam kondisi terbaik. (*)