TANGERANG | TD – Penelitian tentang tenggelamnya Titanic kini menemui satu titik terang mengenai wujud keseluruhan dari kapal yang tenggelam secara tragis tahun 1912 ini. Pengungkapan wujud gigantic tersebut dikerjakan oleh sebuah perusahaan pemetaan laut dalam, Magellan, yang bekerja sama dengan Atlantic Productions sebagai pembuat film dokumenter proyek.
Hal ini dikatakan oleh Atlantic Productions pada laman webnya, dikutip pada 17 Mei 2023. Proyek tersebut menggunakan teknologi fotogrametri, yakni pengukuran melalui pancaran elektromagnetik untuk menghasilkan intepretasi mengenai suatu pola.
Atlantic Productions menyebutkan bahwa langkah ini memberikan gambaran kapal Titanic yang lebih detail dan menyeluruh dan belum pernah terlihat sebelumnya.
“Dengan menggunakan sistem kamera submersible, tim melakukan fotogrametri khusus di bangkai kapal, memungkinkan model 3D RMS Titanic yang sangat akurat dan fotoreal untuk diproduksi,” tulis Atlantic Productions.
Awalnya, tenggelamnya Titanic dianggap dalam masih dalam keadaan utuh. Dan pada tahun 1985, ditemukan dua bagian kapal ternyata terpisah pada jarak 2000 kaki. Keduanya dikelilingi oleh puing-puing. Kapal tersebut ditemukan kurang lebih 350 meter dari tepi pantai Newfoundland, Kanada.
Sedangkan rekaman yang diperoleh Direktur Eksekutif Kapal dari Museum USS Kidd, Stephenson, hanya memperlihatkan sebagian kecil dari lokasi bangkai kapal yang hanya tampak pada saat tertentu. Jadi interpretasi yang ada kemudian hanya dibuat berdasar asumsi manusia yang menghasilkan gambaran lebih lengkap namun belum tentu benar.
Penelitian yang dilakukan Atlantic Productions bersama Magellans kini menghasilkan sesuatu yang lebih detail dan tepat untuk pertama kalinya.
“Ini sepenuhnya didasarkan pada data dan bukan interpretasi manusia dan itulah mengapa kita sekarang melihatnya dalam konteks yang lebih besar untuk pertama kalinya,” tulis laman web Atlantic Productions.
Detail kerusakan utama Titanic yang terlihat pada kantor para perwira juga memberikan rincian baru.
“Ini termasuk kamar Kapten Edward John Smith dan menemukan bahwa bak mandi kapten yang ikonik kini telah menghilang dari pandangan,” lanjut keterangan dalam laman tersebut.
Stephenson mengatakan teknologi fotogrametri yang berhasil menjawab tantangan dari misteri Titanic tersebut selanjutnya akan digunakan dalam semua eksplorasi bawah laut.
“Sekarang kita menjadi objektif, sehingga kita bisa benar-benar serius dengan ilmu memahami bangkai kapal,” kata Stephenson.
Dan, inilah fase baru eksplorasi dan analisis, tambah Stephenson.
(Sumber artikel: yahoo.com)(*)