KABUPATEN TANGERANG | TD — Pemerintah Kabupaten Tangerang sukses menyelenggarakan PEMSEA Network of Local Government (PNLG) Forum 2022u, pada 25-29 Oktober 2022. Event internasional ini dihadiri oleh 53 delegasi pemerintah daerah dari 9 negara di Asia Timr, yaitu delegasi dari Malaysia, Filipina, Kamboja, Timor Leste, Korea Selatan, Jepang, China, Vietnam, dan Indonesia.
PEMSEA adalah singkatan dari Partnerships in Environmental Management for The Seas of East Asia. PEMSEA merupakan organisasi kemitraan lintas pemerintahan dalam pengelolaan lingkungan hidup pesisir dan lautan di Asia Timur. Forum jaringan pemerintah daerah dari negara-negara anggota PEMSEA mengadakan pertemuan tahunan bernama PNLG Forum.
Agenda PNLG Forum 2022 di Kabupaten Tangerang antara lain diskusi dan sesi berbagi pengalaman, kunjungan ke Pantai Indah Kosambi atau dikenal sebagai PIK 2, serta kunjungan ke Ketapang Urban Aquaculture di Kecamatan Mauk.
Setelah pembukaan PNLG Forum 2022, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar didampingi Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, membuka PEMSEA Expo 2022 di Hotel Atria Gading Serpong, Kelapa Dua, Rabu, 26 Oktober 2022.
Pembukaan pameran tersebut ditandai pemotongan pita bersama Executive Director PEMSEA Aimee Gonzales. Expo tersebut memamerkan sejumlah produk, antara lain produk alas kaki, kerajinan tangan, pakaian, olahan degan, teknologi virtual reality 360, serta olahan makanan.
Bupati Tangerang sekaligus Wakil Presiden PNLG Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, ajang ini merupakan forum pengelolaan pesisir terpadu. PNLG Forum 2022 mengusung tema “Penguatan Ketahanan Pesisir Menuju Ekonomi Biru Lokal Berkelanjutan”.
Selama dua hari, 27-28 Oktober 2022, Zaki mendampingi para delegasi dalam kunjungan ke PIK 2 dan Ketapang Urban Aquaculture sebagai lokasi Tangerang Initiative.
Pada kesempatan itu, dia memaparkan keberhasilan Pemerintah Kabupaten Tangerang mengawal pembangunan wilayah pesisir. Desa Ketapang misalnya, kini menjadi role model desa nelayan terpadu dan ekowisata bahari.
“Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, menjadi intisari dari Tangerang Initiative yang ditandatangani oleh seluruh anggota PEMSEA,” kata Zaki.
Di Tangerang Initiative, lanjut dia, ada beberapa poin terkait pemberdaayaan masyarakat, perlindungan lingkungan hidup, kebersihan laut, eksositem laut, infrastruktur di kawasan pesisir, peningkatan ekonomi yaitu blue economy dan green economy, serta peningkatan kesehatan masyarakat.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Tangerang konsisten membangun semua sarana di Kecamatan Mauk, mulai dari rehabilitasi berat seperti Puskesmas Kecamatan Mauk, pasar, stadion mini, dan gedung sekolah. Selain itu, pemerintah daerah merelokasi dan merehabilitasi kawasan kumuh miskin di Ketapang, serta perbaikan infrastruktur dari kawasan tempat pelelangan ikan dan pendaratan perahu bagi masyarakat.
“Konservasi mangrove di Ketapang dimulai sejak 2014, bisa dilihat mangrove di sini tumbuh kembang sangat luar biasa. Ternyata mangrove ini menjadi salah satu ikon baru untuk kegiatan pembangunan pesisir dalam program-progran PEMSEA,” ujar Zaki.
Dia mengatakan, Ketapang bukan program Gerbang Mapan pertama di Kabupaten Tangerang. Program Gerbang Mapan pertama ada di Desa Kohod, namun luas lebih kecil dan program lebih sederhana.
“Di sana menitikberatkan kepada infrastruktur, jalan lingkungan, perbaikan rumah, sanitasi dan juga irigasi di sekitar sana. Ketapang ini belajar pengalaman dari Kohod. Jadi bisa membangun Desa Ketapang secara komprehensif dan lebih maju lagi. Tdak hanya infrastruktur air bersih dan perekonomian, tapi juga kepada lingkungan hidup,” jelas Zaki.
Dalam pembangunan dan pengembangan Tangerang Initiative, Pemerintah Kabupaten Tangerang mendapatkan dukungan dari pihak swasta.
“Pihak swasta menata pesisir pantai yang tadinya tambak tidak produktif, daerah kawasan kumuh cenderung miskin, dan juga kecamatan yang tingkat pengangguran tertinggi di Kabupaten Tangerang, yaitu Kosambi, Teluknaga, dan Pakuhaji,” kata Zaki.
Pemerintah Kabupaten Tangerang membuka investasi sebesar-besarnya di PIK 2, Kecamatan Kosambi. Bukan hanya peningkatan ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan hidup.
“Bisa dilihat kemarin, penataan yang dilakukan PIK 2 itu membuat kembali laut dan anak sungai menjadi bersih dan bisa dihidupi ekosistem laut. Ini bukan saja masalah bisnis maupun usaha, tapi juga harus memperhatikan keseimbangan lingkungan hidup. Program itu kemudian dibangun pengembang PIK 2. Itu peluang usaha dan membuka lapangan kerja di masa sekarang maupun yang akan datang,” tandas Zaki. (ADV)