KABUPATEN TANGERANG | TD — Hari pertama proses pencarian tiga ekor buaya di sungai Cirarab, Desa Pekayon, Sukadiri, Kabupaten Tangerang pada hari belum membuahkan hasil, Jumat 11 Februari 2022.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang menghentikan sementara proses pencarian hewan yang cukup meresahkan penduduk setempat tersebut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang Abdul Munir mengatakan, pencarian yang dilakukan di sungai Cirarab di kampung Pekayon RT 005/003 Desa Pekayon, Kecamatan Sukadiri itu dihentikan sementara sekitar pukul pukul 14.30 WIB.
“Tadi pencarian dimulai pukul 09.00 WIB, Tim BPBD Kabupaten Tangerang dibantu tim dari BKSDA Tegal Angus Jakarta menelusuri kali Cirarab dengan dua buah perahu karet. Setelah menelusuri pinggiran kali sekitar tiga jam, buaya yang dicari belum nampak di permukaan,” ujarnya.
Sekitar pukul 11.30 WIB, tim kemudian beristirahat. Setelah salat Jumat dan makan siang, tim BPBD Kabupaten Tangerang dan BKSDA Jakarta kembali mencari menerjunkan perahu karet. “Namun karena buaya yang akan dievakuasi tidak muncul di permukaan, akhirnya tim memutuskan pencarian dihentikan sambil mengevaluasi langkah selanjutnya,” kata Munir.
Proses pencarian buaya di sungai Cirarab itu bermula dari laporan Sekretaris Desa Pekayon yang menyampaikan adanya penampakan tiga ekor buaya. Buaya tersebut sering memangsa ayam dan kambing warga sekitar sungai.
“Personel yang kami terjunkan 22 orang dari Pos Mauk, Pos Pakuhaji, Pos Sepatan, BKSDA Jakarta,” terangnya.
Saat proses pencarian itu, kata dia, anggota tim BPBD sempat melihat satu ekor buaya dengan panjang 2 sampai 3 meter muncul ke permukaan, tetapi setelah itu kembali tak terlihat, karena masuk ke aliran sungai.
Kendala tim yang belum berhasil mengevakuasi hewan tersebut, lanjut Munir, karena peralatan yang digunakan tidak mendukung. “Harus ada jaring dan Tim BKSDA Jakarta belum membawa peralatan penangkapan. Mereka mengira hanya evakuasi buaya yang sudah ditangkap.”
Selama proses pencarian, tim juga memasang tanda peringatan binatang buas agar masyarakat tidak beraktifitas di kali.
“Kami beserta tim desa selanjutnya melakukan rapat evaluasi di kantor Desa Pekayon untuk mencari jalan keluar penangkapan buaya seperti memasang jebakan jaring di kandang buaya dan tenaga ahli atau pawang buaya,” pungkasnya. (Red/Rom)