KOTA TANGERANG | TD — Perayaan Imlek oleh masyarakat Tionghoa menjadi berkah bagi para pedagang pernak-pernik, salah satunya di Pasar Lama, Kota Tangerang.
Perayaan Imlek memang identik dengan aneka pernak-pernik berwarna merah. Di Tangerang, pedagang musiman pun menjamur di sekitar Pasar Lama, Kota Tangerang. Mereka menjajakan dagangannya di lokasi yang berdekatan dengan Klenteng Boen Tek Bio.
Pedagang pernak-pernik Imlek di sekitar Pasar Lama, Kota Tangerang meraup rupiah saat perayaan tahun baru masyarakat Tionghoa tersebut. (Foto: Ryandita Fadillah/TangerangDaily)
Asep, salah satu penjual pernak-pernik Imlek mengungkapkan bahwa ia telah menggeluti usaha tersebut selama 15 tahun lamanya. Banyaknya pedagang yang menjual pernak-pernik Imlek serupa, membuat Asep harus bersaing secara sehat. Ia juga mengatakan bahwa penjualan tahun ini lumayan meningkat dibandingkan dengan tahun lalu.
“Tahun kemarin jualan sempat menurun sekitar 20 persen karena kan masih pandemi juga, kalau tahun ini lumayan meningkat,” kata Asep yang ditemui di lokasi, Senin, 31 Januari 2022.
Pernak-pernik mulai dari lampion, angpao, hingga stiker shio ramai diburu oleh para pembeli yang merayakan Imlek. Salah satunya Lina, pembeli asal Karawaci ini sengaja datang ke Pasar Lama untuk membeli pernak-pernik Imlek.
Pedagang pernak-pernik Imlek di sekitar Pasar Lama, Kota Tangerang meraup rupiah saat perayaan tahun baru masyarakat Tionghoa tersebut. (Foto: Ryandita Fadillah/TangerangDaily)
“Di sini lengkap banget jualannya, kalau saya biasanya cari angpao sama stiker. Angpaonya buat dibagi-bagi ke ponakan sama saudara-saudara yang masih kecil, kalau stikernya buat hiasan di rumah,” tutur Lina.
Meskipun pandemi masih melanda, namun tidak menyurutkan semangat Lina untuk merayakan Imlek bersama keluarga dan sanak saudara.
“Biasanya kita ngumpul-ngumpul saja, bisa di rumah saya atau di rumah saudara yang lain, kegiatannya ya paling silaturahmi, makan-makan, sama bagi-bagi angpao aja sih, kan justru itu yang dicari sama anak-anak, ya. Karena masih pandemi gini jadi ya kita agak membatasi kegiatan di luar rumah, makanya ngerayain bareng-bareng aja bersama keluarga dan saudara,” pungkas Lina. (Ryandita Fadillah/Rom)