80 Tahun Kemerdekaan Indonesia, Seruan Kebangsaan Gerakan Nurani Bangsa

waktu baca 3 menit
Selasa, 28 Jan 2025 15:59 0 54 Redaksi

JAKARTA | TD – Dalam rangka merayakan 80 tahun kemerdekaan Indonesia, Gerakan Nurani Bangsa, yang dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Nyai Sinta Nuriyah Abdurrahman WahidK.H. Quraish ShihabMgr. Ignatius Kardinal Suharyo, dan Omi Komariah Nurkholish Madjid, menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dalam upaya mewujudkan cita-cita bangsa.

Dalam siaran persnya yang diterima TangerangDaily, Selasa, 28 Januari 2025, Gerakan Nurani Bangsa percaya bahwa dengan semangat gotong royong dan kesadaran kolektif,  bangsa Indonesia dapat menghadapi tantangan yang ada dan membangun masa depan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia.

Berikut seruan Gerakan Nurani Bangsa:

1. Meningkatkan Kualitas Demokrasi:
Kami menyerukan perlunya peningkatan kualitas demokrasi sebagai manifestasi kedaulatan rakyat. Setiap langkah penyelenggara negara harus mengedepankan kepentingan rakyat dan menjamin ruang berekspresi yang luas.

2. Menjaga Nilai Kebangsaan:
Kami mengajak semua elemen bangsa untuk menjaga dan merawat nilai-nilai kebangsaan demi keutuhan dan kesatuan Indonesia. Persatuan dalam keberagaman adalah kekuatan kita.

3. Fokus pada Kemaslahatan Rakyat:
Seluruh agenda berbangsa dan bernegara harus disandarkan pada kemaslahatan rakyat dan masa depan negara secara berkelanjutan, bukan terjebak pada kepentingan segelintir orang.

4. Memperbaiki Kualitas Pendidikan dan Kesehatan:
Kami mendesak pemerintah untuk menjalankan program yang mampu memperbaiki kualitas pendidikan dan layanan kesehatan, sehingga setiap warga negara dapat menikmati hak-haknya secara adil.

5. Melindungi Kebebasan Berpendapat:
Kami menuntut agar seluruh penyelenggara pemerintahan, khususnya aparat keamanan, melindungi dan menjaga kebebasan berpendapat dan berekspresi sebagai hak asasi yang dijamin konstitusi.

6. Pemberantasan Korupsi:
Kami menyerukan kepada semua penyelenggara negara untuk menjadi contoh dalam pemberantasan korupsi dengan menerapkan nilai-nilai anti-korupsi dalam setiap tindakan.

7. Pengelolaan Anggaran yang Bijak:
Kami meminta pemerintah dan lembaga legislatif untuk mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara lebih adil dan bijak, dengan orientasi pada kesejahteraan sosial.

8. Membangun Papua yang Damai:
Kami menyerukan agar semua pihak terkait mampu membangun Papua yang damai dan adil, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup dan ruang hidup warga berdasarkan kearifan lokal.

9. Mengedepankan Nilai Luhur Bangsa:
Kami mengajak semua penyelenggara negara untuk menjadikan ajaran universal agama dan nilai luhur bangsa, khususnya yang terkristalisasi pada Pancasila, sebagai dasar dalam mengemban amanah bangsa.

Dengan seruan ini, Gerakan Nurani Bangsa berharap agar seluruh masyarakat Indonesia dapat bersatu, berkomitmen, dan berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Mari kita jaga dan rawat bangsa ini demi masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.

Tokoh-tokoh lain yang mendukung Gerakan Nurani Bangsa antara lain:

  • K.H. Mustofa Bisri – Kiai dan sastrawan yang dikenal dengan pemikiran kritisnya.
  • Bhante Sri Pannyavaro Mahathera – Pemuka agama Buddha yang berfokus pada perdamaian dan toleransi.
  • Pdt. Jacky Manuputty – Pendeta yang terlibat dalam upaya rekonsiliasi dan dialog antaragama.
  • Amin Abdullah – Akademisi yang berfokus pada studi Islam dan pluralisme.
  • Komaruddin Hidayat – Cendekiawan yang aktif dalam isu-isu pendidikan dan kebudayaan.
  • Slamet Rahardjo – Seniman dan aktivis yang berjuang untuk keadilan sosial.
  • dr. Umar Wahid – Dokter dan aktivis kesehatan yang peduli terhadap isu-isu kesehatan masyarakat.
  • Erry Riyana Hardjapamekas – Pengusaha yang berkomitmen pada tanggung jawab sosial perusahaan.
  • Karlina Rohima Supelli – Akademisi yang fokus pada isu-isu gender dan pemberdayaan perempuan.
  • Pdt. Gomar Gultom – Seorang pemimpin gereja yang aktif dalam advokasi hak asasi manusia.
  • Frans Magniz Suseno SJ – Cendekiawan Katolik yang dikenal dengan pemikiran kritisnya terhadap isu-isu sosial.
  • A. Setyo Wibowo SJ – Seorang tokoh pendidikan yang berkomitmen pada pengembangan karakter dan moral.
  • Laode Muhammad Syarif – Seorang aktivis lingkungan yang berjuang untuk kelestarian alam.
  • Ery Seda – Seorang penulis dan aktivis yang fokus pada isu-isu sosial dan kemanusiaan.
  • Lukman Hakim Saifuddin – Seorang tokoh yang aktif dalam dialog antaragama dan pengembangan masyarakat.
  • Alissa Q. Wahid – Seorang aktivis perempuan yang berjuang untuk kesetaraan gender dan hak asasi manusia. (*)
""
""
""
LAINNYA