7 Fakta Penting Tentang PCOS yang Wajib Diketahui Wanita

waktu baca 3 minutes
Minggu, 4 Mei 2025 15:31 0 Patricia Pawestri

KESEHATAN | TD – Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) merupakan salah satu gangguan hormonal yang umum terjadi pada wanita di usia reproduktif, namun pemahaman tentang kondisi ini masih terbatas. Meskipun sering disebutkan, PCOS sering kali diabaikan karena gejalanya yang bervariasi dan kadang tidak jelas. Padahal, deteksi dan penanganan yang tepat sejak awal dapat membantu mengurangi dampak jangka panjang, baik pada kesehatan reproduksi maupun keseimbangan metabolisme.

Artikel ini akan menguraikan tujuh fakta penting mengenai PCOS yang perlu diketahui oleh setiap wanita, agar lebih waspada dan dapat mengambil langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan diri.

  1. PCOS lebih dari sekadar masalah ovarium.

Walaupun namanya mengindikasikan adanya kista di ovarium, PCOS mencakup ketidakseimbangan hormon yang mempengaruhi ovulasi, kadar insulin, dan produksi hormon androgen (hormon pria yang juga ada pada wanita). Oleh karena itu, dampaknya dapat meluas hingga ke metabolisme, kesuburan, dan kesehatan mental.

  1. Gejala PCOS sangat bervariasi.

Setiap wanita yang mengalami PCOS mungkin menunjukkan gejala yang berbeda. Beberapa mungkin mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebih (hirsutisme), jerawat yang parah, atau kerontokan rambut. Ada juga yang mengalami kenaikan berat badan tanpa alasan yang jelas atau kesulitan untuk hamil.

Gejala yang beragam tersebut, yang bahkan terlihat sebagai gangguan yang kurang berarti, seringkali menjadi gejala samar dari polikistik. Dan, karenanya, banyak perempuan yang tidak menyadari bahwa dirinya berada dalam risiko PCOS.

  1. PCOS berkaitan erat dengan resistensi insulin.

Keterkaitan antara kondisi tubuh yang lemah dan tak peka mendeteksi keberadaan insulin dapat menjadikan perempuan dengan PCOS semakin berisiko. Karena hal ini dapat meningkatkan kecenderungan berkembangnya diabetes tipe 2 dan gangguan metabolik lainnya. Mengatur pola makan yang sehat dan rutin berolahraga dapat membantu mengelola kondisi ini.

  1. PCOS dapat memengaruhi kesuburan, tetapi bukan berarti tidak bisa hamil.

PCOS adalah salah satu penyebab umum ketidaksuburan akibat gangguan ovulasi. Namun, dengan penanganan yang tepat, seperti perubahan gaya hidup, pengobatan, atau terapi kesuburan, peluang untuk hamil tetap ada.

  1. Diagnosis PCOS tidak selalu memerlukan pemeriksaan kista.

Keberadaan kista dalam diagnosis PCOS, atau lebih akrab disebut ‘polycistic‘, belum tentu mempunyai ukuran yang cukup besar. PCOS cenderung merujuk pada keberadaan satu atau lebih folikel muda yang berada di ovarium. Ini berbeda dengan kista ovarium, yang tampil tunggal dan berukuran lebih besar serta dapat ikut menghilang bersama jaringan yang luruh dalam menstruasi. Dan, dokter biasanya mendiagnosis PCOS berdasarkan kombinasi gejala, pemeriksaan fisik, tes hormon, dan USG.

  1. PCOS dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan jangka panjang.

Selain diabetes tipe 2, wanita dengan PCOS memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami hipertensi, kolesterol tinggi, gangguan tidur (seperti sleep apnea), serta depresi atau kecemasan. Oleh karena itu, pemantauan rutin dan pengelolaan gaya hidup sangat penting.

  1. Perubahan gaya hidup adalah kunci dalam mengelola PCOS.

Mengadopsi pola makan seimbang, berolahraga secara teratur, mengelola stres, dan cukup tidur dapat membantu menyeimbangkan hormon dan mengurangi gejala PCOS. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat untuk membantu mengatur siklus menstruasi atau meningkatkan kesuburan.

Memahami PCOS dengan baik adalah langkah awal untuk menjalani hidup yang lebih sehat dan nyaman. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika mengalami gejala yang mencurigakan. Semakin cepat kondisi ini teranalisa, semakin besar peluang untuk mengelolanya dengan baik. (Nazwa/Pat)

LAINNYA