5 Negara dengan Laju Pertumbuhan Ekonomi Tercepat di Tahun 2025

waktu baca 3 minutes
Selasa, 17 Jun 2025 08:53 0 Nazwa

EKBIS | TD – Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2025 menunjukkan pola yang menarik. Di tengah ketidakpastian pasar dan perlambatan di negara-negara maju, beberapa negara berkembang justru mengalami lonjakan signifikan dalam laju pertumbuhan ekonominya. Hal ini tidak terlepas dari pemanfaatan sumber daya alam, reformasi kebijakan fiskal, serta peningkatan investasi asing yang dilakukan secara agresif dan terarah. Berdasarkan laporan dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan proyeksi dari berbagai lembaga ekonomi global, berikut adalah lima negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di tahun 2025, beserta faktor-faktor utama yang mendukung lonjakan tersebut.

1. South Sudan (27,2%)
South Sudan mencatat pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia pada tahun 2025. Angka ini merupakan pemulihan luar biasa setelah sebelumnya mengalami kontraksi akibat konflik dan gangguan produksi minyak. Sektor migas menjadi tulang punggung utama, dengan ekspor minyak mentah yang melonjak drastis seiring membaiknya infrastruktur dan meningkatnya permintaan global. Selain itu, masuknya bantuan pembangunan dari organisasi internasional turut mempercepat pemulihan ekonomi negara ini.

2. Guyana (14,4%)
Guyana kembali menjadi sorotan dunia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat berkat eksploitasi ladang minyak lepas pantai yang masif. Sejak penemuan cadangan besar oleh perusahaan multinasional pada 2019, negara ini terus meningkatkan produksi minyak dan gas. Pendapatan dari sektor ini dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, serta layanan kesehatan. Diversifikasi ekonomi yang mulai digagas juga menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas pertumbuhan.

3. Libya (13,7%)
Libya berhasil keluar dari masa ketidakpastian politik dan mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang kuat di tahun 2025. Faktor utama pendorongnya adalah stabilisasi sektor energi, terutama minyak dan gas, yang kembali menjadi andalan ekspor. Pemerintah transisi juga mulai menunjukkan perbaikan tata kelola, yang membuka peluang bagi investasi asing di sektor konstruksi, perbankan, dan logistik. Pemulihan ini dianggap sebagai momentum penting dalam upaya membangun kembali perekonomian pasca konflik.

4. Senegal (9,3%)
Senegal tampil sebagai salah satu negara Afrika dengan pertumbuhan tercepat. Ini didorong oleh perkembangan proyek energi besar, khususnya di sektor gas alam cair (LNG), serta proyek infrastruktur skala nasional. Selain itu, reformasi fiskal dan kebijakan pro-investasi yang dijalankan pemerintah mendorong masuknya modal asing dan tumbuhnya sektor swasta. Stabilitas politik dan tata kelola yang membaik turut menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor.

5. Palau (8,5%)
Meski berukuran kecil, negara kepulauan Palau mencatat pertumbuhan tinggi berkat bangkitnya sektor pariwisata pasca pandemi. Pemerintah memfokuskan pemulihan ekonomi pada layanan dan pembangunan infrastruktur, termasuk pelabuhan dan fasilitas publik. Dukungan keuangan dari negara mitra serta peningkatan kunjungan wisatawan internasional menjadi faktor utama yang menghidupkan kembali aktivitas ekonomi domestik.

Data tahun 2025 menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi tertinggi bukan lagi didominasi oleh negara-negara besar, melainkan oleh negara-negara yang mampu mengelola sumber daya alamnya secara bijak dan menciptakan iklim investasi yang sehat. Meskipun masih menghadapi tantangan struktural, lima negara ini membuktikan bahwa dengan kebijakan yang tepat dan kondisi politik yang relatif stabil, percepatan pertumbuhan ekonomi sangat mungkin terjadi. Ke depan, konsistensi dalam reformasi dan diversifikasi ekonomi akan menjadi kunci keberlanjutan mereka di panggung global. (*)

LAINNYA