KOTA TANGSEL | TD – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), dr. Allin Hendalin Mahdaniar, mengungkapkan bahwa jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dari 1 Januari hingga 18 Agustus 2025 telah mencapai 475 kasus. Angka ini menunjukkan tren yang perlu diwaspadai, mengingat fluktuasi kasus DBD di tahun-tahun sebelumnya cukup signifikan.
Dr. Allin menjelaskan bahwa puncak kasus DBD biasanya terjadi pada awal tahun, terutama saat musim penghujan. Data yang dihimpun menunjukkan bahwa pada Maret 2024, jumlah kasus mencapai 167, sedangkan pada tahun ini, lonjakan tertinggi terjadi di bulan Februari dengan 131 kasus. “Tren kasus DBD memang menunjukkan fluktuasi setiap tahunnya. Pada tahun 2022, tercatat 756 kasus, kemudian turun menjadi 420 kasus di tahun 2023, namun kembali meningkat di tahun 2024 dengan 754 kasus. Untuk tahun ini, hingga pertengahan Agustus, sudah tercatat 475 kasus, sehingga kewaspadaan masyarakat harus semakin ditingkatkan,” ungkap Allin, seperti yang dikutip pada 24 Agustus 2025.

Data Program DBD Kota Tangsel. (Foto: Ist)
Lebih lanjut, Allin merinci sebaran kasus DBD berdasarkan kecamatan di tahun 2025. Pondok Aren menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi, yaitu sebanyak 112 kasus. Diikuti oleh Ciputat dengan 81 kasus, Ciputat Timur dengan 71 kasus, Pamulang dengan 67 kasus, Serpong dengan 62 kasus, Serpong Utara dengan 41 kasus, dan Setu juga dengan 41 kasus.

Data Kasus DBD Per-Kecamatan Tahun 2025. (Foto: Ist)
Allin menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan melalui gerakan 3M Plus, yang terdiri dari Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang. “Upaya pencegahan akan lebih efektif jika dilakukan secara bersama-sama. Fogging hanya merupakan solusi sementara; yang paling utama adalah pemberantasan sarang nyamuk,” jelasnya.
Dalam konteks ini, dr. Allin mengajak masyarakat untuk lebih proaktif dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar, seperti membersihkan genangan air yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, penyebab DBD. Selain itu, ia juga mengingatkan agar masyarakat tetap waspada dan melaporkan jika menemukan kasus DBD di lingkungan mereka. Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan angka kasus DBD dapat ditekan dan kesehatan masyarakat dapat terjaga dengan baik. (Idris Ibrahim)