PERTANIAN | TD – Salah satu tantangan terbesar pada masa krisis iklim global sekarang adalah mewujudkan dunia pertanian yang ramah terhadap iklim.
Diketahui sebelumnya, pemakaian berbagai pestisida dan pupuk kimia menghasilkan emisi yang makin memperparah kondisi lingkungan global. Demikian juga cara penanaman yang kurang memerhatikan aspek keamanan bagi keseimbangan ekosistem.
Padahal, pertanian yang mengutamakan keramahan lingkungan sangat penting bagi keberlanjutan kehidupan di planet bumi.
Di negara-negara maju, di mana pertanian telah dilakukan dalam skala industri, mengubah pola bertani menjadi ke arah ramah lingkungan ternyata lebih mudah. Sedangkan kesulitan muncul pada pertanian di negara berkembang, yang umumnya digarap oleh petani-petani kecil.
Mengenai hal ini, Daan Wesing, CEO dari IDH, dikutip dari media sosial World Economic Forum tanggal 4 Desember 2024, para petani memerlukan berbagai bantuan agar mereka mampu mengubah teknik budidaya mereka agar semakin dekat dengan cara-cara yang lebih ramah lingkungan.
Berikut ini 4 bantuan yang perlu untuk mengarahkan petani ke cara-cara pertanian ramah lingkungan.
Daan mengatakan selama ini yang telah terbangun adalah sistem kemitraan jangka pendek untuk menjual hasil pertanian. Itupun dengan harga kesepakatan yang sebenarnya merupakan titik harga termurah.
Sedangkan petani lebih memerlukan kepastian dalam kerja sama atau kemitraan jangka panjang untuk menyalurkan hasil bumi mereka. Sistem juga harus mendukung agar harga yang diperoleh petani saat menjual produknya menjadi lebih tinggi dan juga dalam volume yang lebih banyak.
Kebijakan dan sistem perlu dibangun agar petani dapat meminjam modal dengan bunga yang tidak memberatkan serta memiliki jangka waktu yang lebih panjang. Ini penting agar petani lebih mudah mengatur keuangannya serta membayar pinjaman hingga lunas.
Akses yang lebih mudah pada peralatan-peralatan yang lebih canggih dapat mempermudah petani mengelola lahan dan menjalankan pertanian ramah lingkungan. Selain dukungan akses kepada peralatan, para petani juga memerlukan pelatihan-pelatihan agar semakin mampu menerapkan cara bertani yang berkelanjutan. Kemudahan-kemudahan ini juga akan berdampak pada regenerasi petani yang penting bagi tersedianya tenaga ahli pertanian di masa depan.
Pertanian ramah lingkungan, secara global, tidak mungkin hanya digerakkan oleh petani. Dukungan yang besar sangat perlu dan dapat terwujud dalam bentuk kolaborasi bersama dengan para pemangku kepentingan.
Kolaborasi yang paling penting saat ini adalah dukungan kerja sama dalam mendaur emisi yang berasal dari budidaya pertanian. Selanjutnya adalah kolaborasi mengenai pembiayaan dan percepatan transisi ke arah produksi pangan ramah lingkungan dan berkelanjutan. (Pat)