BUKU | TD -Ada 3 buku yang dapat membuka cakrawala berpikir dan menjadikanmu lebih solutif dalam menyikapi persoalan hidup masa kini.
Membaca buku adalah membuka rahasia dunia. Dengan mengetahui apa yang telah terjadi di dunia, kamu bisa mengembangkan cakrawala berpikir yang lebih ‘relate‘ dengan masa kini.
Buku-buku tersebut akan mengantarkan kamu pada gambaran isu-isu yang kerap menjadi persoalan masa kini dan bagaimana mengambil sudut pandang yang tepat, supaya kamu dapat mengambil sikap yang tepat atas persoalan tersebut.
Berikut ini 3 buku yang dapat membuka cakrawala berpikir agar kamu siap menyikapi tantangan dan perubahan pada masa sekarang. Yaitu:
1. “Sacred Nature” karya Karen Armstrong
Karen Armstrong adalah penulis asal Inggris yang legendaris dengan karyanya “Sejarah Tuhan” dan beberapa buku yang dapat mengulas kembali nilai-nilai ketuhanan, terutama yang berasal dari sekitar Timur Tengah.
Dan kali ini, dalam “Sacred Nature“, Karen menggali dan menyajikan makna spiritual dalam hubungan manusia dengan alam semesta dalam buku Sacred Nature.
Buku ini mengajak setiap orang memahami dan menghargai tradisi dari berbagai suku dan agama di dunia dalam memandang alam sebagai hal yang sakral dan lebih besar dari manusia.
2. “Metode Jakarta” karya Vincent Bevins
Vincent Bevins adalah penulis dan jurnalis asal Amerika. Ia mempunyai sudut pandang yang kritis dalam humanisme.
Dalam “Metode Jakarta”, Vincent mengungkapkan keterlibatan Amerika dalam pembantaian massa yang dianggap komunis pada era lengsernya Soekarno di Indonesia.
Keberhasilan Amerika dalam menyingkirkan komunisme tersebut kemudian diduplikasi dalam program teror di negara-negara lainnya, seperti Brazil dan Cile.
Vincent pun menyakini model serupa, yang kemudian ia sebut sebagai ‘Metode Jakarta’, juga telah digunakan dalam strategi-strategi bengis lainnya dalam menyikapi gerakan reformis di Amerika Latin, Asia, dan negara lainnya.
3. “Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan” karya Ester Lianawati
Sebagai psikolog feminisme, Ester Lianawati mengajak setiap perempuan menyelidiki kembali apa yang ada dalam jiwa bahkan yang terdalam.
Dengan melihat sendiri luka-luka dan kelemahan diri, perempuan akan memahami dan melihat jalan keluar dari permasalahannya. Meski permasalahan dan luka tersebut kadang tidak terasa nyata, karena budaya masyarakat yang mewajarkan setiap hal tersebut terjadi.
Ester menggunakan istilah “serigala betina” tidak untuk merujuk kepada sesuatu yang liar atau tak terkendali. Melainkan menunjukkan bahwa dalam setiap diri perempuan terdapat nilai-nilai yang secara alami sudah ada sejak awal. Nilai diri inilah yang akan menjadi kekuatan bagi para perempuan untuk berdaya dan membebaskan diri dari segala bentuk keterkungkungan.
Demikian 3 buku yang dapat membuka cakrawala berpikirmu dan dapat menjadikanmu solutif terhadap permasalahan masa kini.