UMKM | TD – Banyak orang ingin memulai sebuah usaha, tetapi kurang mengetahui produk apa yang sebenarnya tepat untuk ia produksi atau pasarkan.
Menentukan jenis usaha dan produk yang akan dihasilkan tentu penting dilakukan. Hal ini adalah langkah yang paling awal dan sangat menentukan bagaimana sebuah usaha harus dibangun atau dijalankan.
Memilih produk yang tepat akan dapat menuai atensi yang besar dari para calon konsumen. Sehingga menghasilkan penjualan yang tinggi dan keuntungan yang besar serta menjamin keberlanjutan usaha.
Berikut ini cara menentukan produk yang tepat untuk memulai sebuah usaha:
1. Menganalisa pasar.
Tiga hal yang wajib diperhatikan saat melakukan analisa pasar yaitu mengidentifikasi kebutuhan konsumen, mempelajari pesaing, dan mencari celah pasar.
Dalam mengidentifikasi kebutuhan konsumen, perlu penelitian mengenai barang yang dibutuhkan oleh konsumen beserta detail spesifikasinya. Hal ini dapat dilakukan dengan mewawancarai konsumen langsung, mengumpulkan data survei, dan lainnya.
Kemudian, pelajari berbagai produk yang telah ada untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut. Amati kelebihan dan kekurangan produk serta cara mereka memasarkannya.
Peluang atau celah pasar dapat ditemukan dengan membuat inovasi produk sekaligus cara pemasarannya, sehingga berbeda dan lebih unggul dari produk yang sudah ada.
2. Membuat Prototipe
Tujuan dari membuat prototipe produk adalah untuk melihat respon konsumen terhadap inovasi produk yang akan diproduksi secara lebih besar.
Prototipe adalah versi sederhana dari produk yang sebenarnya. Prototipe perlu ditawarkan langsung kepada konsumen agar calon pengusaha dapat melihat apakah produk tersebut cukup berhasil untuk disukai oleh konsumen.
Tujuan lainnya dari prototipe yaitu memperoleh feedback atau saran tanggapan dari konsumen untuk memperbaiki produk agar lebih baik dan bisa diterima konsumen.
Sebagai contoh, seorang pengusaha T yang ingin memproduksi makanan sehat harus melakukan analisa pasar terlebih dahulu sebelum benar-benar memutuskan produk makanan apa yang akan ia buat.
Dalam analisa pasarnya, pengusaha T mengamati bila banyak konsumen yang telah meningkat kesadarannya akan gaya hidup yang sehat. Maka pengusaha T kemudian mencari ide untuk menghasilkan makanan alternatif yang lebih sehat dan alami.
Selain mencari data-data tentang makanan sehat yang disukai konsumen, ia juga mengadakan wawancara dengan calon konsumen dari segmen pasar yang ingin ia bidik untuk memperoleh data mengenai makanan yang diinginkan atau dibutuhkan oleh mereka.
Beberapa makanan alternatif yang sehat dan alami misalnya makanan organik yang rendah kalori, makanan vegetarian, atau minuman detoks. Tentu pengusaha T harus mempelajari bagaimana memperoleh bahan-bahan organik dengan kualitas tinggi, dibuat dengan resep unik, serta dibungkus dengan kemasan yang ramah lingkungan dan higienis.
Untuk menguji produknya apakah disukai konsumen, pengusaha T dapat mengadakan promosi dan tes pasar. Melalui event-event tersebut, konsumen disodori tester untuk merasakan lezatnya produk makanan sehat.
Bila sudah mantap dengan pilihan produknya, pengusaha T dapat membuka outlet atau gerai makanan sehat, membuat produk makanan organik yang sehat serta menjualnya secara offline dan online. (Pat)